Skip to main content

Doa Membangun Keluarga

"Wahai Tuhan kami! Karuniakanlah kepada kami istri dan keturunan yang menjadi cahaya mata, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang memelihara dirinya (dari kejahatan)." (Q.S. Al-Furqaan [25]:74) SEMOGA Allah mengaruniakan kita pendamping terbaik pilihan-Nya, sehingga perjuangan kita dalam meniti kehidupan berumah tangga senantiasa terasa indah dan menyejukkan berkat pertolongan dan karunia Allah tersebut. Berumah tangga bukanlah suatu hal yang mudah seperti halnya membalikkan kedua telapak tangan. Jika tidak hati-hati dalam menitinya, baik dalam perencanaan maupun ketika mengarunginya, ia akan menjadi bagian dari sebuah penderitaan yang seolah tiada bertepi bagi siapa pun yang menjalaninya. Sejak awal, Allah SWT memperingatkan kepada setiap orang beriman agar hati-hati dalam hal tersebut, sebagaimana firman-Nya, "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. At-Taghaabun [64]:14) Ayat di atas menjelaskan, bahwa bisa jadi pasangan yang telah kita pilih untuk mendampingi hidup kita dan anak-anak yang dilahirkannya menjadi musuh bagi diri kita. Seorang suami yang seharusnya menjadi seorang pemimpin di keluarga malah menjadi koruptor karena bujukan istrinya yang terus menggerutu karena diperbudak segala macam keinginan. Ayah dan ibu terhancurkan kehormatan dan harga diri keluarganya karena perilaku dan akhlak buruk yang diperlihatkan anak-anaknya. Untuk itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah memohon kepada Allah dengan segala kelemahan diri agar Ia menolong dan mengaruniakan kepada kita pendamping terbaik dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Maka doa yang diperintahkan Allah dalam Alquran untuk hal tersebut adalah, "Wahai Tuhan kami! Karuniakanlah kepada kami istri dan keturunan yang menjadi cahaya mata, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang memelihara dirinya (dari kejahatan)." (Q.S. Al-Furqaan [25]:74) Ciri-ciri dari yang dimaksud oleh doa ini adalah istri yang menyejukkan ketika dipandang, dapat menjadi teladan bagi siapa pun. Ia juga tidak akan pernah memperlihatkan wajah yang muram durja, berbicara ketus dan rona wajah yang menyeramkan. Akhlaknya akan terlihat jauh lebih indah dibanding kecantikan wajah dan tubuhnya. Akhlaknya akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari, baik terhadap suami maupun orang lain di luar keluarganya. Dia senantiasa menghormati sang suami, meski suaminya berumur sama dengannya. Kata-kata yang keluar dari mulutnya terasa menyejukkan, bersih, dan penuh kearifan sehingga tidak pernah ada yang terlukai. Oleh karena itu, meski ia terus beranjak tua dan berubah karena perjuangannya dalam melahirkan dan membesarkan anak-anak, namun wajahnya tetap terlihat cerah dan bersinar. Hal itu tiada lain karena cerminan dari suasana hati yang senantiasa bersih dan bening. Di samping itu, ia juga akan senantiasa bersyukur, menghadapi setiap kejadian dengan sabar dan yakin akan pelajaran dari Allah. Istri seperti ini tidak pernah meminta hal yang menjadi ketidakmampuan suaminya. Ia tidak pernah mau didahului bangun oleh suaminya, melainkan terlebih dahulu salat dan munajat kepada Allah. Ia juga akan senantiasa memohon izin kepada suaminya untuk melakukan apa pun yang akan ia kerjakan. Inilah sesungguhnya yang dimaksudkan dengan istri salehah yang menjadi perhiasan paling berharga bagi para suami. Hal di atas tidak hanya berlaku bagi para suami atau siapa pun yang berkehendak untuk menjadi suami, melainkan juga buat para istri atau yang berkehendak untuk menjadi seorang istri. Pernikahan bagi mereka harus menjadi ajang sebuah pelatihan guna meningkatkan kehati-hatian. Siapa pun yang berkehendak menuju momen ini, sangat dianjurkan untuk terus senantiasa berdoa kepada Allah dengan doa termaktub di atas. Doa ini harus betul-betul menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari Jangan pernah memilih seorang laki-laki hanya dengan pertimbangan emosional belaka tanpa memperhatikan bagaimana akhlak dan kepribadiannya. Calon suami yang baik dan senantiasa dapat membimbingnya harus menjadi bagian dari doanya kepada Allah, karena suami seperti inilah yang akan mendatangkan kebahagian hakiki bagi seorang istri. Ia akan memperhatikan apa pun yang diinginkan oleh istrinya selama tidak menyimpang dari perintah Allah. Istri akan senantiasa menjadi orang spesial dalam benak dan kehidupannya. Suami seperti ini akan senantiasa bersih ketika mau berhadapan dengan istri dan memanggil dengan panggilan terbaik. Jika kondisi istri berubah secara fisik, karena perjuangannya mengurus rumah tangga, ia akan menghiburnya dengan menceritakan tentang keuntungan-keuntungan bagi wanita salehah di akhirat. Selain itu, ia juga akan menutup kejelekan-kejelekan yang dimiliki oleh istrinya. Tingginya derajat seorang suami ditentukan oleh perjuangannya menjadi pemimpin rumah tangga, sehingga ia akan terus menuntut dirinya untuk senantiasa menjadi teladan yang baik bagi keluarga yang dipimpinnya. Seorang suami pilihan Allah tidak pernah mau jadi beban bagi istrinya. Ia akan senantiasa memuji dan membuat sang istri senang. Menjadikan kekurangan istrinya menjadi ladang amal untuk berlapang hati dan membantunya untuk selalu berjuang memperbaiki diri. Ia juga akan selalu berlapang dada ketika bertukar pikiran membahas masalah-masalah yang ada di keluarganya dengan adil. Pada malam hari, ia akan mengajak istrinya untuk bermunajat menghadap Allah bersama-sama, meminta kepada Allah sebuah keluarga yang mendapatkan perlindungan-Nya pada saat tiada lagi perlindungan lain selain hanya dari-Nya. Rahasia dari semua itu adalah perjuangan maksimal untuk memiliki ilmu tentang hal tersebut. Ilmu inilah yang akan membangun kebahagiaan di rumah tangga. Dengan ilmu ini, seorang suami atau istri akan berbuat apa pun dengan penuh keikhlasan dan merasa ridha dalam melayani dan berkhidmat terhadap pasangannya masing-masing.*** oleh AA' Gym

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam