Skip to main content

cinta pertama

kata mereka,
" cinta pertama tidak akan pernah bisa dilupakan "
sampai kapanpun kita akan membawa sebagian dari diri mereka yang entah bagaimana bisa tertinggal di dalam diri ..
mungkin senyumnya yang pernah memikat hati, mungkin tatapannya yang pernah mengisi hari hari,
mungkin pemikirannya yang masih saja mempengaruhi kita, mungkin kenangan kenangan lain yang kadang terlintas .. atau bahkan luka? lara? pedih? derita?
kata mereka, "yang terindah itu cuma hanya akan datang sekali"dan di tengah istimewanya, dia akan menyentuh kamu ..
hingga sewaktu pergipun jejaknya masih membekas jelas di hati, membuatmu tersenyum .. tersipu2 .. atau bahkan mengernyit pedih mengenang duka ..
entah, hidup ini pilihan kan? dan lagi-lagi adalah suatu pilihan bagaimana kita akan menyikapi segala hal yang ditakdirkan terjadi dalam hidup kitakata mereka,
"waktu menyembuhkan segalanya"seperti untuk segala sesuatu ada masanya, ada saatnya juga kita akan melepas kain kabung dan abu untuk mengenakan jubah kebahagiaan dan menyanyikan lagu puji2an ..entah bagaimana, segala yang pernah melukai akan hilang,
rantai - rantai masa lalu terkikis waktu, menjadi tua lalu mati dalam sendiri .. dan kita, asalkan tetap teguh akan berada disini untuk menyongsong masa depan ..
kata mereka,"mencintai itu berarti bersedia merelakan dia pergi jika dia memang harus pergi"tapi apa arti kata harus?harus menurut siapa? menurutku? menurutnya? menurut mereka? menurut kalian? atau menurut DIA?
cinta tidak selamanya harus memiliki mungkin, karena bukankah cinta tidak memiliki apapun selain dirinya sendiri?bukankah cinta tidak hidup dimanapun selain di dalam dirinya sendiri?dan bukankah cinta tidak berada di hati karena cinta ada dimana manamenjadi api, menjadi air, menjadi udara ..menjadi batu, menjadi kayu, menjadi rumput ..bukankah cinta hidup tidak disuatu tempat karena cinta adalah tempat itu sendiri?dan cinta bukan keadaan tapi jiwa ?lalu apa yang harus direlakan jika cinta tidak pernah menjadi apapun, menuntut apapun,

Comments

IZZ@H_SYa"BaNi said…
cinta pertama..hmm..katanya seharusnya cinta pertama adalah pada pasangan hidup kita.menjadikan pasangan hidup kita sebagai cinta pertama dan terakhir sejak akad terucapkan;-)jadi...cinta yang sebelum nikah tu jangan2 bukan cinta,tapi...????mesti diselidiki lagi nih! katanya cinta itu datengnya setelah menikah...itu baru cinta...wallahu a'lam..bener ga ya...ida juga baca dari ayat-ayat cinta novel karya Habiburrahman el sharazy..^_^
Umm Nusaybah said…
waah.....dek ida kayaknya lebih mahir nih? hehe...kalo mbak mah....cinta bisa kepada siapa saja, ortu, keluarga, suami, shahabat, atau siapapun yg pernah mengisi hari kita menjadi indah, mbak pasang itu krn mbak suka aja akan makna bahwa cinta tak harus memiliki, krn toh suatu saaat apa yg kita cintai akan meninggalkan kita, so selama masih kita memiliki apa dan siapa yang kita sayangi tentu kita harus sll bersykur, dan ttg Cinta pertama
memang Allah yg pertama dan utama, pembahasannya diluar itu kok..:) setuju?
rahmah said…
cinta pertama?
maksudnya cinta pertama ke siapa nih? kalo menurut rahmah gak selamanya cinta pertama mis pada seorang ikhwan membekas banget dihati.. iya gak sih?
mm?
IZZ@H_SYa"BaNi said…
mba amee kemana ajaaaa?kangen nih mbaaa...^_^ ida setuju mba...cinta tu kepada siapa aja...oang tua,saudara,bahkan kesemua yang kita lakukan tu harus atas dasar cinta.cie...klu ini dari ust.anis mata...dengan cinta akan mendorong kita untuk berbuat yang terbaik dan bermanfaat untuk sekitar kita..sehingga cinta menyebabkan kita menjadi produktif..^_^ dan yang paling utama di atas segalanya..tentu cinta kita pada Allah...dan cinta pada Allah lah yang mendasari semua cinta yang kita beri dan rasakan...ehm..ehm..udah ah..itu aja yang ida tau..hehe..mohon koreksi..^_^ oh iya..cinta pertama tuh..maksud ida see sama lawan jenis...^_^
@ yuk rahmah
yup..ida setuju yuk!
hayooo..pengalaman yak?hehe..

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam